Sebanyak 57 mahasiswa dari kampus Institut Pendidikan Indonesia Jakarta (IPRIJA) akan mengikuti kegiatan microteaching sebagai bagian dari peningkatan kompetensi profesional mereka. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Laboratorium Micro Teaching Kampus Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Fasilitas laboratorium yang tersedia di kampus PPG UIN telah dirancang untuk mendukung proses latihan mengajar secara optimal. Para mahasiswa IPRIJA akan menjalani serangkaian praktik mengajar terbimbing sesuai standar pedagogik yang berlaku. Microteaching ini menjadi salah satu tahapan penting dalam menyiapkan calon guru profesional dan kompeten.
Kegiatan microteaching tersebut melibatkan langsung dosen-dosen dari Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI) FITK UIN Jakarta. Dr. Dindin Ridwanudin, M.Pd., dan Dr. Asep Ediana Latip, M.Pd., hadir sebagai penguji yang akan menilai performa mengajar mahasiswa IPRIJA. Keterlibatan dua dosen ini menjadi bentuk kontribusi nyata UIN Jakarta dalam mendukung pengembangan kapasitas akademik mitra kampus. Proses penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan aspek perencanaan pembelajaran, keterampilan komunikasi, pengelolaan kelas, dan penggunaan metode pembelajaran yang efektif. Dengan demikian, mahasiswa IPRIJA mendapatkan masukan yang objektif dan membangun dari para ahli di bidang pendidikan dasar Islam.
Kerja sama antara FITK UIN Jakarta dan kampus IPRIJA ini mencerminkan sinergi positif antar lembaga pendidikan tinggi dalam mencetak tenaga pendidik yang unggul. Kegiatan ini juga menjadi wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pendidikan dan pengabdian. Selain itu, kegiatan ini memperkuat peran UIN Jakarta sebagai pusat rujukan pengembangan profesi guru di Indonesia. Harapannya, kolaborasi seperti ini dapat terus dikembangkan dalam berbagai bentuk kerja sama strategis lainnya. Ke depan, UIN Jakarta dan IPRIJA berkomitmen untuk terus memperluas jejaring kemitraan guna meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
